Minggu, 17 November 2019

ANTIKONVULSI (KIMIA MEDISINAL)


ANTIKONVULSI

             PENGERTIAN ANTIKONVULSI
Antikonvulsi (antikejang) digunakan untuk mencegah atau mengobati bangkitan epilepsi dan bangkitan non-epilepsi. Bromida, obat pertama yang digunakan untuk terapi epilepsi telah ditinggalkan karena ditemukannya berbagai antiepilepsi yang baru yang lebih efektif. Fenobarbital diketahui memiliki efek antikonvulsi spesifik, yang berarti antikonvulsinya tidak berkaitan langsung dengan efek hipnotiknya. Di Indonesia fenobarbital ternyata masih digunakan walaupun di luar negeri obat ini mulai banyak ditinggalkan. Fenitoin (difenilhidantoin) sampai saat ini masih menjadi obat utama ntiepilepsi khususnya untuk bangkitan parsial dan bangkitan umum tonik-ionik. Disamping itu karbamazepin semakin banyak digunakan karena dibandingkan dengan fenitoin efek sampingnya lebih sedikit dan lebih banyak digunakan untuk anak- anak karena tidak menyebabkan wajah kasar dan hipertrofi gusi. Pengaruhnyaterhadap perubahan tingkah laku maupun kemampuan kognitif lebih kecil(Tjay dan  Rahardja,2007). 
MANFAAT GOLONGAN BENZODIAZEPAM
Golongan benzodiazepin bermanfaat sebagai antikonvulsi khususnya untuk epilepsi, misalnya saja diazepam. Diazepam terutama digunakan untuk terapi konvulsi rekuren misalnya status epileptikus. Obat ini juga bermanfaat untuk terapi parsial sederhana misalnya bangkitan klonik fokal dan hipsaritmia yang refrakter terhadap terapi lazim (Tjay & Rahardja,2007).
MEKANISME KERJA OBAT DIAZEPAM
        Mekanisme kerja obat golongan Benzodiazepin (Diazepam). Pengikatan GABA (asam gama aminobutirat) ke reseptornya pada membrane sel akan membuka salutan klorida, meningkatkan efek konduksi korida. Aliran ion klorida yang masuk menyebabkan hiperpolarisasi lemah menurunkan potensi postsinaptik dari ambang letup dan meniadakan pembentukan kerja potensial. Benzodiazepin terikat pada sisi spesifik dan berafinitas tinggi dari membrane sel, yang terpisah tetapi dekat reseptor GABA. Reseptor benzodiazepine terdapat hanya pada SSP dan lokasinya sejajar dengan neuron GABA. Peningkatan benzodiazepin memacu afinitas reseptor GABA untuk neurotransmitter yang bersangkutan, sehingga saluran klorida yang berdekatan lebih sering terbuka. Keadaan tersebut akan memacu hiperpolarisasi dan menghambat letupan neuron. Diazepam bekerja pada reseptor di otak yang disebut reseptor GABA. Hal ini menyebabkan pelepasan neurotransmitter yang disebut GABA di dalam otak. Neurotransmite merupakan bahan kimia yang disimpan dalam sel-sel saraf di otak dan sistemsaraf. Mereka yang terlibat dalam transmisi pesan antara sel saraf. GABA adalah neurotransmitter yang berfungsi sebagai alami 'saraf-menenangkan' agen.Ini membantu menjaga aktivitas saraf di otak seimbang, dan terlibat dalam mendorong kantuk, mengurangi kecemasan dan relaksasi otot. Diazepam meningkatkan aktivitas GABA dalam otak, meningkatkan efek menenangkan dan hasil dalam kantuk, penurunan kecemasan dan relaksasi otot (Katzung, 1998).
            PENGERTIAN KONVULSI
Konvulsi adalah gerak otot klonik atau tonik yang involuntar. Konvulsi dapat timbul karena anoksia serebri, intoksikasi sereberi hysteria, atau berbagai manifestasi epilepsi. Epilepsi ialah manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi namun dengan gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan oleh lepas muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. (Mardjono, 1988)
PENYEBAB TERJADINYA KEJANG
          Kejang sering menyebabkan gangguan kesadaran sementara, menyebabkan penderita beresiko mengalami cidera tubuh dan menggangu aktivitas. Terapi kejang umumnya bersifat simptomatik dan terapi yang sering digunakan adalah golongan barbiturat dan benzodiazepin. Penggunaan dari obat antikonvulsi dapat menyebabkan sakit kepala, sindrom serebral, perubahan jaringan konektif, hiperplasia gusi, kulit wajah menjadi kasar, penyakit metabolisme tulang, sedasi, dan gangguan kognitif(erjon etal.,2017)

PERMASALAHAN 
  1.   Mengapa diazepam masih dipilih sebagai obat antikonvulsi?
  2.  Bagaiamana jenis suatu zat dapat digunakan sebagai antikonvulsan ?
  3.  Bagaimana terjadinya konvulsi?


DAFTAR PUSTAKA
Erjon,G.O.Zisba dan S.Meisyayati.2017. Standarisasi dan efek anti konvulsi ekstrak etanol daun ubu jalar pada mencit putih jantan.Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia.5(2):2302-187X.
Katzung, B.G. 1998. Farmakologi dasar dan klinik (Edisi VII).EGC , Jakarta.
Mardjono,M. 1988. Neurologi Klinis Dasar. Dian Rakyat , Jakarta.
Tjay,T.H dan K.Rahardja.2007.Obat-Obat Penting Khasiat Penggunaan dan
           Efek – efek Sampingnya Edisi ke VI .PT alex media komputindo, jakarta.

11 komentar:

  1. Baik lah saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 2 yaitu sebagai berikut:
    suatu zat dapat digunakan sebagai antikonvulsan, yaitu :
    · Dapat bekerja cepat, memiliki onset pada hewan percobaan dalam waktu lama.
    · Dapat menahan kejang dalam jangka waktu lama, hingga menyembuhkan.
    · Dapat mengurangi frekuensi kejang.
    · Obat yang digunakan monoterapi lebih baik karena mengurangi potensi, adverse effect, meningkatkan kepatuhan pasien, tidak terbukti bahwa politerapi lebih baik dari monoterapi.

    BalasHapus
  2. Baiklah dari permasalahan diatas saya akan menjawab pertanyaan no 3, yaitu Sel-sel saraf (neuron) di otak membuat, mengirim, dan menerima impuls listrik, yang memungkinkan sel-sel saraf otak untuk berkomunikasi. Apapun yang mengganggu jalur komunikasi ini dapat menyebabkan gangguan listrik yang tiba-tiba dan tidak terkendali di otak.

    Penyebab paling umum kondisi ini adalah epilepsi. Namun, tidak semua orang yang mengalami gangguan tersebut punya epilepsi. Ada banyak kemungkinan penyebabnya, yaitu:

    Kelainan genetik
    Kekebalan terhadap obat
    Kadar tinggi neurotransmiter rangsangan secara abnormal atau kadar rendah neurotransmiter penghambat secara abnormal

    BalasHapus
  3. Hai nabila, saya akan mencoba membahas pokok permasalah no 1
    Mengapa diazepam masih dipilih sebagai obat antikonvulsi, karena walaupun diazepam memiliki efek samping yang sangat berat dan termasuk kedalam obat psikotropika, namun diazepam masih digunakan dalam pengobatan antikonvulsan. Diazepam untuk terapi konvulsi rekuren, misalnya status epileptikus. Obat ini juga bermanfaat untuk terapi bangkitan parsial sederhana misalnya bangkitan klonik fokal dan hipsaritmiayang refrrakter terhadap terapi lazim. Diazepam efektif pada bangkitan lena karena menekan 3 gelombang paku dan ombak yang terjadi dalam satu detik. Sangat penting untuk digunakan dalam menanggulangi kegawatdaruratan pada kejang eklamptik. Mempunyai waktu paruh yang pendek dan efek depresi SSP yang signifikan. Diazepam dapat melawan kejang tanpa menimbulkan potensial terhadap depresi post ictal, seperti yang umum terjadi pada penggunaan barbiturat atau obat penekan ssp non-selektif lain

    BalasHapus
  4. Mekanisme terjadinya kejang ada beberapa teori:
    a. Gangguan pembentukan ATP dengan akibat kegagalan pompa Na-K,
    misalnya pada hipoksemia, iskemia, dan hipoglikemia. Sedangkan pada
    kejang sendiri dapat terjadi pengurangan ATP dan terjadi hipoksemia.
    b. Perubahan permeabilitas membran sel syaraf, misalnya hipokalsemia dan
    hipomagnesemia.
    c. Perubahan relatif neurotransmiter yang bersifat eksitasi dibandingkan dengan
    neurotransmiter inhibisi dapat menyebabkan depolarisasi yang berlebihan.
    Misalnya ketidakseimbangan antara GABA atau glutamat akan menimbulkan
    kejang.

    BalasHapus
  5. Kenapa antikonvulsan tidak dijual bebas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti yang kita ketahui bahwa obat antikonvulsi merupakan jenis obat keras, obat Keras adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Ciri-cirinya adalah bertanda lingkaran bulat merah dengan garis tepi berwarna hitam, dengan huruf K ditengah yang menyentuh garis tepi. Obat ini hanya boleh dijual di apotik dan harus dengan resep dokter pada saat membelinya

      Hapus
    2. Berarti harus dengan persetujuan dokter ya bil. Jadi, jika si pasien telah tahu nama obatnya nih, dan membelinya tanpa resep dokter itu bagaimana bil?

      Hapus
    3. Jadi gini nurul kalo memang ingin sembuh dengan kondisi yang lebih baik. Seharusnya kita menghindari membeli obat keras tanpa resep dokter,dikarenakan kita bisa mendapatkan dosis yang tepat untuk tubuh demi bisa menyembuhkan penyakit yang menyerang.

      Setiap pasien yang datang ke dokter bisa memiliki penyakit yang sama. namun terkadang ada dosis yang berbeda diberikan kepada masing-masing pasien.hal ini di lihat dari kondisi tubuh orang teralsebut, inilah yang membuat resep dokter sangat penting jika kita ingin sembuh lebih cepat.
      Dan juga setiap org memiliki kondisi tubuh atau antibodi yang berbeda-beda
      Beberapa org ada yang alergi dengan zat-zat tertentu .
      Jadi jangan mengambil kesimpulan sendiri dari penyakit yang diderita hingga membeli obat keras tanpa resep dokter karena bisa berbahaya juga untuk tubuh kita.

      Hapus
  6. saya akan menjawab pertanyaan nomor 3, kejang terjadi karena beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, faktor keturunan, dan juga adanya kerusakan oak dari lahir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih roza saya akan menambahkan faktor yang lain seperti
      Kelainan genetik
      Kekebalan terhadap obat
      Kadar tinggi neurotransmiter rangsangan secara abnormal atau kadar rendah neurotransmiter penghambat secara abnormal

      Hapus
  7. Saya akan menjawab permasalan no 1
    Diazepam masih di pilih karena,onat ini bermanfaat untuk terapi bangkitan parsial sederhana dan diazepam dapag melawan kejang tanpa menimbulkan potensial terhadap depresi

    BalasHapus

HEMATOLOGI

HEMATOLOGI PENGERTIAN HEMATOLOGI             Hematologi adalah ilmu tentang d...